Friday, February 9, 2018

Mama, tadi malam aku sulit tidur.

Mama, tadi malam aku sulit tidur.
Aku menangis, tidak tau menangisi apa.
Entah, meratapi dosa-dosa ku kepada mama, membayangkan sesuatu yang buruk terjadi
pada mama dan papa, ataukah karna berat rasanya aku kembali ke perantauan?

Aku menatap kosong ke wajah mama yang terlelap, mau mencium kening
saja, aku tak kuasa.. apalagi kalau harus membangunkan mama.
Tak kuasa.. karna aku malu kalau mama melihat aku menangis tersedu-sedu
Meski kenyataanya mama selalu lihat aku menangis..
karna bermusuhan dengan teman, patah hati, atau sekedar karna habis nonton drama korea
Ah, mama... selalu mama yang menyeka air mataku.

Tidak ada yang menggambarkan kedekatanku dengan mama..
Lebih dari sekedar ibu dan anak gadisnya.
Kami menyimpan banyak rahasia bersama,
Mama adalah tempatku berkeluh kesah begitu pula sebaliknya.
Mama selalu ikut serta dalam setiap pengambilan keputusan
Bahkan saat aku bingung harus makan atau mandi dulu.

Mama nggak pernah marah aku bangun siang
Mama nggak malu aku gak lolos ujian masuk PTN
Mama selalu jadi orang pertama yang mendukung dan memberi modal
untuk bisnis-bisnis ku yang ingin aku coba dan nggak pernah ditagih lagi.
Mama yang selalu belain aku kalau aku dimarahin papa waktu SMA dulu.
Mama yang selalu kasih masukan soal gambarku dan
Mama juga lah yang dari dulu menyeleksi cowok cowok yang ingin dekat sama aku.

Meskipun dulu aku ngelawan terus, mama ngga pernah bosan menegur, mengingatkan dan mendoakan supaya hatiku bisa luluh.
Pokoknya, nggak akan cukup kalau aku harus menceritakan tentang mama.
Mungkin, itulah yang membuat aku se-emosional ini kalau dengar lagu-lagu, puisi, cerita dan ceramah tentang ibu.
Karna.. Sebegitu luar biasanya sosok mama untuk aku.

Tidak hanya mama, papa juga tak kalah hebat.
Meskipun papa hobi ngarang cerita, punya bias politik, dan seringkali nyebelin
Tapi papa adalah sosok yang sangat inspiratif.
Mungkin nggak banyak yang tau, aku dekat sekali sama papa.
Waktu umurku lima, aku jadi tempat curhatnya
Aku sampai pernah tanya ke guru ngajiku, solusi apa yang sebaiknya aku beri ke papa supaya papa nggak sedih lagi.
Kemudian saat aku SD sampai SMP aku sering diajaknya ke mangga dua, lihat-lihat komputer rakitan, aku sering memperhatikanya memasang software dan hardware ini itu, sayangnya ingatan itu melekat cuma sedikit.
Lalu papa belikan aku CD-DVD permainan dan dia ajarin aku cara menginstallnya,
Papa belikan aku dan adiku PS2 dan seringkali kami main sampai pagi.

Papa juga sangat suportif, ketika tau aku mau jadi pebisnis
Seperti dirinya...
Tapi, justru waktu SMA aku sering bertengkar sama papa karna aku dan papa sama sama gak mau ngalah dan gak mau salah.. ah, terlalu banyak sesal yang berlalu begitu saja.

Aku memperhatikan wajah mereka yang sudah mulai banyak kerutanya, flek-hitam, dan rambutnya.. sudah mulai memutih
Aku mulai terenyuh, ada rasa sesal yang teramat sangat mengingat aku belum jadi apa apa dan siapa-siapa... ada ketakutan.. kalau kalau mereka dipanggil yang maha kuasa sebelum sempat aku bahagiakan...
Aku tidak siap dan tidak akan pernah siap!
Nanti siapa yang menyeka air mataku? Mengajariku mengemudi? Berdebat soal politik? Diskusi tentang berbagai masalah dan bergosip? Nanti siapa yang minta cariin baju di instagram? Siapa yang ajari aku ini itu?
Kepada siapa aku harus bersandar?

Mama, papa.. tadi malam aku tidak bisa tidur...
Aku menyadari betapa selama ini kalian sayang aku.. dan aku sayang kalian..
Mama, papa... tadi malam aku tidak bisa tidur...

No comments:

Post a Comment

Search This Blog