Disclaimer : it wasn't me being sensitive, but i put a lot of concern in this kind of issue.
menurut gue, pembawaan diri dan first impression itu penting banget! dan salah satu
yang harus di jadikan sebagai bagian dari karakter seseorang.
Tampil atau terdengar presentable aja nggak cukup, manner kita-pun harus
bisa mengimbangi penampilan kita tadi. lagi-lagi ini merupakan bagian dari kecerdasan
emosional. Gaada sih, yang larang lo buat jadi diri lo sendiri
kalo emang lo adalah seseorang yang YOLO dan bodo amat-an sama sekitar, nggak ada
yang ngelarang lo untuk bersikap seenaknya, tapi jangan lupa juga
hak dan kewajiban nggak bisa dipisahin. ketika lo punya hak untuk melakukan itu
lo punya kewajiban untuk take the consequences.
which, society akan sulit menerima dan berbaur sama lo.
1. Agama mengajarkan kita untuk memberi salam, ketika bertemu dengan saudara seagama, dan sedang bertamu.
bukan hanya karna dalam salam tersebut terdapat doa, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan terhadap saudara kita. Jadi mengamalkan dan menjadikan pemberian salam sebagai
kebiasaan adalah sesuatu yang sepatutnya dilakukan. Tapi lagi-lagi kita tidak bisa
memaksa orang untuk paham, dan menjadi beradab.
2. Kemudian, Nama.
orang-orang rasanya masih tidak bisa move on dari BBM dan fitur PING!!! nya.
itu juga salah satu yang sangat regretful dari bagaimana seseorang memulai percakapan,
di chat, cenderung beberapa orang tanpa tata krama sering menggunakan huruf "p"
sebagai pengganti fitur notifikasi tersebut.
hal ini rasanya sama dengan memanggil seseorang dengan sebutan "eh"
orang mungkin punya preferensi dan tingkat parameter yang berbeda dalam menilai norma kesopanan.
tapi ini seharusnya sudah menjadi sesuatu yang umum. Orang tentu akan merasa
tidak dihargai ketika seseorang memanggil mereka dengan sebutan, atau bahkan kata "eh."
apalagi kalau mereka tidak dekat dengan orang tersebut, atau baru pertama kali bertemu dan tidak saling mengenal.
ada baiknya kata ini diganti dengan permisi, atau maaf mbak/mas
dan pasti, lawan bicara akan merasa lebih di hargai.
3. Menunggu.
mungkin ada sesuatu yang sangat genting, yang mengakibatkan seseorang butuh respon yang cepat dari seseorang, tetapi ini adalah sebuah tindakan yang luar biasa annoying kalau
ada seseorang mengirikan chat "fast" atau "respon dong" atau "bales kek"
apalagi orang tersebut bukanlah bagian dari inner circle kita.
terkadang menjadi sabar bukanlah sebuah pilihan
kita tidak tahu kegiatan seseorang dan apa yang membuat mereka belum sempat membalas chat kita.
mungkin, itu aja sih cara-cara chat orang yang baru kalian kenal, kakak kelas, dosen, akademisi, teman yang tidak akrab, atau sebaiknya semua orang.
karna sedekat apapun kita dengan teman kita, menjaga manner itu akan lebih baik
ketimbang membuat orang lain kehilangan respect akibat
sikap kita yang tidak cerdas secara emosional! :)
nah gue mau share pengalaman gue, jadi gue di chat sama salah seorang
adik tingkat yang pernah ku mentorin, dan ini sangat-sangat aneh
kita nggak dekat, aku sekedar mentornya dan pertemuan kita juga seminggu sekali
itupun cuma ada 5 pertemuan.
dia save nomer ku, dan pernah suatu hari dia chat gue cuma bilang
"kak"
"punya celana PDL hitam ga?"
gue kaget dong, ya seumur hidup gue gapernah punya celana PDL itu satu, dan yang kedua
gue ngga deket sama ini orang.
kalopun gue punya, apa yang bikin dia berfikir gue akan kasih pinjem dia?
and it's unlikely for me to borrow something from someone that didn't know me.
dan selama hidup gue juga baru kali ini ada orang tidak dikenal meminjam sesuatu ke gue.
dan, lagi.
suatu hari dia chat lagi menanyakan urusan administrasi dan dia pakek kata "fast"
supaya aku cepet respon dia.
dan menurut gue itu sangat amat tidak polite.
semoga kalo kalian baca ini
kalian inget untuk selalu senyum, salam, sapa, sopan, santun
*wow i never thought that what i've learned in OSIS back in junior high is going to be
very useful and change me into who i am right now
cheers!
No comments:
Post a Comment